Selasa, 22 Maret 2011
Selasa, 01 Maret 2011
Percobaan switch-case
Percobaan membuat percabangan tentang kejuaraan dan dapat mendali…
Menggunakan percabangan switch-case
class kejuaraan {
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
int Point;
Point = 3;
System.out.println("====================");
System.out.println("Nama : Indy Nurmala");
System.out.println("Point : " + Point);
switch (Point){
case 1:
System.out.println("ket : Perunggu");
break;
case 2:
System.out.println("ket : Perak");
break;
case 3:
System.out.println("ket : emas");
break;
default:
System.out.println("=====================");
// TODO code application logic here
}
}
}
Percabangan
a. if-else
Bentuk umumnya sebagai berikut:
If (boolean-expression) statement1; (else statement2; )
Klausa else boleh ditulis boleh tidak. Setiap statement dapat berupa kumpulan pernyataan yang dibatasi oleh kurung-kurawal. Biasanya, untuk amannya, kurung-kurawal ini tetap digunakan, walaupun hanya ada satu statement. Contoh berikut pemakaiannya :
int dataTersedia;
// …
If (dataTersedia > 0) {
ProsesData () ;
dataTersedia -= n ;
} else {
TungguDataBerikut () ;
}
Contoh Coding
class praktek1 { public static void main (String args [] ) { int nilai ; nilai=70; System.out.println(“=========================”); System.out.println(“Nama : Duo Maxwell”); System.out.println(“Nilai : “ + nilai ); If (nilai > 90) System.out.println(“ket : Istimewa euy !”); else System.out.println(“ket : Tidak Istimewa”); System.out.println(“=======================”); } } |
b. break
proses break memerintahkan runtime untuk menjalankan program dibelakang blok tertentu. Untuk dapat ditunjuk, sebuah blok diberi nama, dan java memiliki bentuk label untuk menyatakan nama suatu blok. Berikut contoh penggunaannya:
class Break {
public static void main (String args [] ) {
boolean t =true;
a: {
b: {
c: {
System.out.println(“Sebelum break”);
if (t)
break b;
System.out.println(“Pernyataan ini tidak akan pernah dieksekusi”);
}
System.out.println(“Ini juga tidak akan dieksekusi”);
}
System.out.println(“Ini setelah b”);
}
}
}
Sebagai catatan, break juga dapat digunakan tanpa label untuk keluar dari suatu loop.
c. Switch-case
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
switch (expression) {
case value1 :
statement1 ;
break ;
case value2 :
statement2 ;
break ;
case valueN :
statement ;
break ;
default :
statement default ;
}
Nilai expression dibandingkan dengan setiap nilai pada pernyataan case (value). Jika ada yang cocok, maka urutan statement yang ada dibelakang pernyataan case akan dieksekusi. Jika tidak menuliskan break, maka eksekusi akan dilanjutkan kecase selanjutnya.
Contoh Coding
classpraktek2 { public static void main (String args [] ) { int nilai ; nilai=6; System.out.println(“===========================”); System.out.println(“Nama : Helena Peacecraft”); System.out.println(“Nilai : “ + nilai ); switch (nilai) { case 10; case 9; System.out.println(“ket : Istimewa”); break; case 8; case 7; System.out.println(“ket : Bagoess”); break; case 6; System.out.println(“ket : Cukup”); break; default: System.out.println(“ket : Kurang”); System.out.println(“============================”); } } |
d. return
return menyebabkan eksekusi menyambung kembali kepemanggil method. Contoh pemakaian return berikut menyebabkan eksekusi kembali kepemanggilnya, dalam hal ini adalah runtime java.
class ReturnDemo {
public static main void (String args [] ) {
boolean t;
System.out.println(“Sebelum return”);
if (t)
return;
System.out.println(“Pernyataan ini tidak akan pernah dieksekusi”);
}
}
Langganan:
Postingan (Atom)